Siapa Bilang pengangguran Tidak Mempunyai Modal

Kamiet Junior

Pengangguran, tentu kita semua langsung berfikir ke hal-hal yang berbau kriminal saat mendengar kata-kata tersebut, telebih lagi pasti sebagian orang menganggap mereka tidak memiliki modal apapun dalam kehidupan ini. akan tetapi sepertinya anggapan-anggapan tersebut tidak semuanya benar, ada pula beberapa dari mereka yang memiliki modal yang cukup baik tetapi menyandang status pengangguran. Mengapa mereka bisa menjadi pengangguran dengan modal yang cukup? Itu semua dipengaruhi oleh peruntungan dari setiap masing-masing individu, ada yang mempunyai bekal yang cukup tapi nasibnya buruk ada pula sebaliknya, tidak mempunyai bekal apapun tetapi nasibnya sangatlah baik.

Pengangguran terjadi karena beberapa sebab yang saling berkaitan, misalnya karena minimnya lapangan pekerjaan, lonjakan penduduk yang tidak sesuai dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang ada, atau mungkin juga karena faktor-faktor ekonomi yang tidak memungkinkan mereka untuk menyelesaikan pendidikan yang cukup tinggi. Dapat kita ambil contoh dari salah satu kota di bagian timur indonesia, yang di salah satu wilayahnya yang memiliki 6000 lulusan sarjana/tahunnya, akan tetapi hanya dibuka sebanyak 200 lowongan pekerjaan setiap tahunnya. Ini adalah sebuah hal yang sangat jelas menjadi penyebab meningkatnya jumlah pengangguran di negeri ini.

Seharusnya kita sebagai manusia tidak menjauhi ataupun mencibir mereka dengan kata-kata yang cukup menyakitkan untuk didengar. Ada baiknya kita sebagai manusia yang beradab mau untuk mencoba menggali sebuah potensi dari para pengangguran tersebut, karena sejatinya mereka adalah sekumpulan orang-orang yang cukup tertutup dan hampir diambang ke putus asaan. Maka dari itu sebaiknya diri kitalah sebagai manusia yang memiliki kehidupan yang lebih layak ataupun sebagai manusia yang memiliki lapangan pekerjaan mau bergerak untuk mencoba mengembangkan potensi-potensi yang mungkin masih tersembunyi dari masing-masing individu yang menyandang status pengangguran ini.

Mungkin sebelumnya mereka pernah mencoba membuka usaha seperti berdagang dll, tapi tidak berhasil karena mereka tidak terbiasa menjalankan sebuah manajemen bisnis sendirian. dan pasti mereka pun pernah berusaha kesana kemari untuk mencari lowongan pekerjaan, yah mungkin usaha mereka belum mendapatkan hasil sampai saat ini, maka dari itu seperti yang saya bilang tadi, sebaiknya kita sebagai manusia membantu mereka bukan malah menghina ataupun menjauhi mereka. Karena saat seorang manusia mengalami sebuah kegagalan, manusia tersebut sangatlah membutuhkan bantuan dari orang-orang yang berada disekitarnya untuk bangkit kembali, dan bantuan pun tidak selalu berbentuk sebuah materil, mereka lebih membutuhkan bantuan berupa sebuah dukungan moril, supaya mereka mendapatkan kembali kepercayaan diri dan juga keyakinan bahwa dia mampu untuk mengubah nasibnya yang buruk ini menjadi lebih baik lagi.

Bila ada yang mengatakan seperti ini misalnya “ ah! Pengangguran dilingkungan saya semuanya adalah sekumpulan orang yang notabennya seorang Preman”,  baiklah jika memang demikian. Tapi ada sebuah hal yang harus diperhatikan, bila saya orang yang anda berikan perkataan seperti itu saya hanya akan menjawab “ jika memang demikian, seharusnya anda mencari tahu dahulu apa yang menyebabkan mereka menjadi seperti sekarang ini”. karena apa mungkin seseorang melakukan sebuah kesalahan besar dalam hidupnya maupun hidup orang lain, bisa dikarenakan awal mulanya dia mendapatkan cacian dan hinaan dari orang-orang disekelilingnya, sehingga membuat dirinya menjadi seperti sekarang ini.

Saya mengatakan seperti demikian, bukan berarti saya menyalahkan orang-orang disekitarnya ataupun anda. Tapi semuanya memang sangat berhubungan, tidak ada diantara anda dan pengangguran tersebut yang salah ataupun benar, saya mengatakan seperti demikian agar dari para masing-masing individu dapat saling mengoreksi setiap kesalahan dari dirinya, supaya tidak terjadi hal-hal yang serupa dikemudian hari. Karena lazimnya karena hinaan yang kamu ucapkan dapat menghancurkan kehidupan dari orang lain, begitupun karena terlalu mendengarkan ucapan orang lain hidupmu menjadi hancur dan tak berarah. Jadi apa yang seharusnya kita lakukan, jagalah lisan, kuatkan tekad dan salinglah melengkapi satu sama lain dalam kehidupan ini.