|
Ini adalah sepenggal kisah dari salah seorang teman saya dalam menjalani hidupnya sebagai seorang pengangguran, memang tidak mudah ia menjalani kehidupannya sebagai seorang pengangguran, akan tetapi dirinya tidak pernah mengenal kata menyerah dan tidak pernah berhenti untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan olehnya. Saya pun merasa sangat tertarik untuk menuangkan sepenggal kisah hidupnya kedalam artikel ini, karena saya fikir sangat banyak hal-hal dan nilai-nilai positif yang dapat diambil hikmah dan pembelajarannya dari kisah hidup salah satu teman saya yaitu Ahmad Kamiet.
Menjadi Tukang Becak
Kamiet tidak pernah merasa putus asa dalam menjalani hidupnya sebagai seorang pengangguran, dia tidak merasa malu untuk melakukan hal-hal yang dianggap sebagian orang adalah sebuah hal yang hina, misalnya saat dirinya memutuskan menjadi seorang tukang becak. Mungkin bagi beberapa orang yang berasal dari kalangan atas tukang beca adalah sebuah pekerjaan rendahan, dan beberapa lagi menganggapnya sebuah pekerjaan hina, tapi hal itu tidak menjadi sebuah permasalahan bagi Kamiet. Karena baginya menjadi tukang becak bukanlah sesuatu yang harus disesali, karena tukang becak adalah sebuah pekerjaan yang halal dan tidak merugikan siapapun. Jadi dia tetap melanjutkan apa yang sedang dia lakukan dengan penuh keikhlasan, mulai dari mendapatkan hasil sekali antar 1000 hingga 5000 rupiah.
Kamiet tetap tulus mengayuh Becak saat hendak mengantar penumpangnya ketempat tujuan. Karena menurutnya selain pekerjaan tersebut adalah pekerjaan halal, dia juga dapat membantu orang-orang dengan mengantarkan mereka ketempat tujuan dengan biaya yang sangat dapat membantu penumpangnya dalam berhemat.
Menjadi Penjual Koran
Cukup lama Kamiet dalam menjadi Tukang Becak, dia mulai merasa bahwa dirinya harus melakukan sebuah hal yang baru. Lama untuk dirinya memikirkan apa yang akan selanjutnya ingin dia coba lakukan, akhirnya dirinya pun memutuskan untuk menjadi seorang Penjual Koran. Dengan bermodalkan sepeda usang, saat pagi-pagi buta Kamiet langsung bergegas pergi ke tempat agen-agen penyedia koran untuk menawarkan jasa sebagai Penjual Koran keliling. Cukup banyak menerima penolakan dari para pemilik Toko penyedia Koran, akhirnya ada satu kios yang mau menggunakan jasanya sebagai Penjual Koran Keliling.
Kamiet yang merasa tujuannya saat itu disambut dengan baik oleh salah satu pemilik kios penyedia koran, segera bergegas menyiapkan koran-koran yang ingin dijualnya yang kemudian langsung diangkut olehnya ke sepeda. Siang hari setelah selesai menjual semua korannya, Kamiet segera kembali ke kios dimana dirinya mengambil koran untuk menyetorkan hasil dari koran-korannya yang habis terjual. Dari menjajakan koran itu, Kamiet menerima setidaknya 10.000-20.000 rupiah bila korannya habis terjual. Dan tidak jarang juga pemilik kios memberikannya tips karena telah bekerja dengan sangat baik.
Penjual Petasan
Saat itu memasuki bulan suci Ramadhan, tentu dikalangan anak-anak dan remaja sangat identik dengan yang namanya petasan, dan disaat itu pula Kamiet melihat sebuah peluang baru untuk mendapatkan Uang tambahan dengan menjadi seorang Penjual Petasan. Siang hari setelah dirinya pulang menjual koran, Kamiet pun langsung bersiap-siap pergi berbelanja ketempat Agen penjual petasan. Dan dimalam harinya Kamiet yang hanya bermodalkan sebuah Peti bekas keranjang telur segera menjajakan barang dagangannya. Memang hasil yang didapat tidak seberapa, akan tetapi menurut dirinya hal semacam ini lebih baik dari pada tidak melakukan apapun.
Ojek Payung
Musim petasan tidak berlangsung lama seiring berakhirnya Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, dan cuaca pun memasuki musim penghujan, hal tersebut menghalangi Kamiet dalam menjual koran dan akhirnya membuat dirinya tidak dapat menjual koran untuk beberapa hari. Akan tetapi hal semacam itu tidaklah membuat Kamiet kehilangan ide-ide baru untuk bisa menghasilkan uang dengan cara yang Halal, mengingat hujan yang turun sangat sulit diprediksi dan maraknya orang-orang yang tidak membawa payung, akhirnya Kamiet pun memutuskan untuk memanfaatkan apa yang menghalanginya dalam menjual koran menjadi sebuah peluang baru. Ya, dia pun beralih profesi sebagai seorang Ojek Payung, bermodalkan sebuah payung Kamiet bergegas pergi setiap kali hujan turun. Tempat-tempat yang menjadi tujuan Kamiet menjajakan jasa Ojek Payung adalah di kampus-kampus dan pusat perbelanjaan seperti Mall. Dari Ojek Payung tersebut Kamiet mendapatkan Hasil yang cukup besar yang belum pernah diperolehnya selama ini, dan hal itu pun membuatnya sedikit lega dan menemukan hal-hal baru dalam fikirannya, bahwa didalam keadaannya saat itu dia masih bisa menghasilkan uang dengan cara yang Halal.
Saya menuliskan tentang masa lalu dari salah satu teman saya bukan untuk mengolok-olok atau pun menghinanya, tapi saya menuliskan masa lalu nya dengan harapan sebagian orang yang tidak dapat melakukan apapun untuk tidak merasa putus asa dengan keadaannya sekarang ini, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mu mendapatkan Uang dengan cara yang halal. Dan tidaklah perlu malu untuk melakukan hal tersebut karena kamu tidaklah mencuri ataupun mengambil barang/Uang yang bukan Hak mu. Kamu tidak perlu mendengarkan hinaan dari orang lain, karena justru karena kamu terpengaruh oleh hinaan itulah saat ini dirimu tidak mampu melakukan apa-apa. So... tetaplah berusaha melakukan hal-hal baru dalam hidupmu, jangan berhenti hanya karena satu perkataan tapi bergeraklah karena perkataan itu. Semoga bacaan ini bermanfaat bagi kalian semua akhir kata wasalammualaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar